BIJAK DALAM BERSOSIAL MEDIA: PAHAMI – HINDARI – PEDULI!


Wabah Virus Corona pertama kali ditemukan di Wuhan (China) pada Desember 2019. Kepala Organisasi Kesehatan Dunia, WHO (World Health Organization), secara resmi menamai penyakit karena virus ini dengan Covid-19. Penyebaran virus yang menyerang sistem pernafasan ini tergolong cepat. Hal ini dikarenakan virus menular melalui droplets air liur (bisa ketika bersin atau batuk) dari individu terinfeksi ke individu lain. Saat ini, Virus Corona sudah terkonfirmasi menyebar di 6 Benua dan lebih dari 100 negara di dunia. Pada 11 Maret 2020, Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus (WHO) mengumumkan bahwa Virus Corona termasuk dalam kategori Pandemi Global, setelah jumlah infeksi di seluruh dunia mencapai lebih dari 121.000 jiwa.

Indonesia juga termasuk ke dalam negara yang terdampak yang Covid-19, update awal Mei 2020, penduduk Indonesia yang teridentifikasi positif Covid-19 sudah lebih dari 10.000 jiwa. Merebaknya Covid-19 serta peningkatan jumlah individu terinfeksi yang cepat, tentu wajar membuat masyarakat merasa cemas dan khawatir. Menurut Megan Barthle-Herrea dari University of Florida, menyebutkan bahwa rasa cemas yang dikelola dengan baik, justru dapat membantu individu untuk bersiap dan aman. Akan tetapi, rasa cemas dan kekhawatiran yang berlebih dapat menjadi stressor bagi individu yang justru dapat berpengaruh pada sistem imun. 

Media sosial saat ini memiliki peran vital dalam mengontrol kepanikan publik
di tengah Pandemi.  

Perkembangan teknologi yang pesat, membuat individu semakin mudah dalam mengakses informasi secara global. Pada saat merebaknya virus SARS di China di tahun 2003, informasi terkait wabah tersebut hanya melalui pesan teks sederhana dan tidak semua lapisan masyarakat mengetahui gentingnya wabah tersebut. Hal ini berbeda dengan Covid-19, di mana Media Sosial bisa diakses hingga ke semua lapisan masyarakat. Berdasar jurnal oleh Depuex, Martin, dkk (2020) menyebutkan bahwa saat ini pandemi kepanikan media sosial menyebar lebih cepat daripada Covid-19. Media sosial dapat berpengaruh pada pengambilan keputusan atau kebijakan individu maupun publik yang kemudian berdampak ke sektor kesehatan hingga ekonomi. Di Indonesia, saat ini pemerintah sudah menindak tegas kepada mereka yang menyebarkan misinformasi terkait Covid-19. Hal ini sesuai dengan Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 28 ayat (1) UU No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Bagaimana cara menyikapi informasi di Media Sosial?
😃 PHP (PAHAMI – HINDARI – PEDULI) 😁

PAHAMI
Pahami informasi yang Anda terima dari platform Media Sosial apapun. Mulai dari apa yang disampaikan hingga dari mana sumber berita tersebut. Informasi yang baik, biasanya disertai sumber dan bukti. Biasakan untuk membaca informasi dalam kondisi pikiran tenang, sehingga tidak gagabah dalam memahami informasi.
  
HINDARI
Hindari membagikan informasi yang tidak memiliki bukti yang jelas. Terutama berita-berita yang dapat menyebabkan kepanikan publik. Hindari juga menyebarkan informasi yang dapat mengarah ke persepsi negatif di publik, terutama informasi yang mengandung rasisme dan menghubungkan Pandemi ke kelompok tertentu.

PEDULI
Peduli terhadap informasi yang diterima. Saat ini, pemerintah Indonesia dan WHO sudah banyak menyediakan platform untuk kroscek informasi terkait Covid-19 secara online. Untuk website resmi informasi Covid-19 di Indonesia adalah www.covid19.go.id dan informasi secara global dapat diakses di www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019, biasakan untuk peduli dengan mengecek kebenaran informasi sebelum membagikannya.
***

Yuk! Biasakan menjadi masyarakat cerdas dalam menanggapi informasi yang beredar. Kontribusi sekecil tidak menyebarkan hoaxs dapat berdampak besar bagi masyarakat luas. Kontribusi menyebarkan informasi penting juga dapat berdampak besar bagi masyarakat luas. Tidak semua informasi negatif itu buruk, adakalanya masyarakat perlu diinformasikan karena kekhawatiran yang dikelola dengan pemaparan informasi benar dapat meningkatkan kesiapan & kewaspadaan masyarakat.

Jangan lupa juga untuk selalu mematuhi himbauan pemerintah, mari berjuang untuk melawan Covid-19!

Komentar

Postingan Populer