Bertemunya Para Maba di Asrama UGM (Bulaksumur Residence)

Waaaah, enggak nyangka udah hampir setahun aku tinggal di tempat ini...
Yap, asrama bulaksumur residence. Udah ketebak kan tujuan postingan ini apaan? Biasalah writing down all unforgetable memories before you become forgetful~ sebagai calon-mantan-penghuni yang baik saya akan menuliskan kesan pesan saya.
Pertama kali tau tempat ini dari internet. Pikiran pertama saat baca “asrama” itu... tidurnya rame – rame, makannya teratur, disiplin tinggi. Ternyata pas masuk dan menjalani kehidupan disana.. ... lebih mirip apartement dengan jam malam sebenernya #ceileh. Di BSR ini punya 2 gedung paris (selatan) dan merapi (utara) tiap gedung ada 3 lantai dan tiap lantai ada 28 kamar, kami tinggal berdua dalam satu kamar. Tapi tenang, kamarnya cukup well buat berdua. Ada KM dan WC juga, luas. Tapi kalau pantry milik umum. Satu lantai ada dua pantry. Sisi barat dan timur. Di pantry juga ada TV. Mau makan? Di bawah juga ada kantin (meskipun terkutuk harga sama rasa nggak masuk) dan minimarket (yang jadwal bukanya seenak penjaga kasirnya -_-)
Enak dong? Iya enak. Apalagi di awal – awal kami masuk disediakan wi-fi gratesss~ cepet pula, oiya plusnya lagi BSR ini nggak pernah mati listrik :D
Lifeskill. Kegiatan wajib bagi penghuni BSR. Lifeskill ini diadakan oleh BSR 8x (pas weekend) dalam satu semester dan kita diwajibkan mengikuti minimal 2x kalau enggak mau didepak. Haha..
So far, tujuan lifeskill ini sebenernya bagus banget. Mempersiapkan kita terjun ke masyarakat nanti saat dilepas dari BSR. Tetapi, enggak tau kenapa hal ini justru jadi hal yang memberatkan kami. Ya mungkin karena waktunya weekend, atau acaranya kurang menarik, atau ada kegiatan di kampus, dan atau atau yang lain. Alhasil, awal – awal semester 2 udah banyak aja yang dikasih surat pendepakan suruh pindah. Hmm...
Semester 2. Disini lah titik awal perubahan BSR yang lovely menjadi accursed. Maaf, bukanya mau menjelek – jelekan, ini hanya curahan hati para penghuni yang malang.

First, jalan akses BSR ke Karangmalang (pintu belakang) ditutup dan enggak boleh melakukan jual – beli dengan penjual yang ada di belakang. Sekarang pikir ajadeh, ketika kamu melarang seorang bocah main keluar rumah, pasti kamu akan memberikan mainan yang menarik supaya dia tetap stay di dalam rumah, iya enggak? Tapi di BSR enggak! Kami dilarang beli makanan di luar yang lebih murah, lebih variatif, tetapi kantin yang di dalam....... ah sudah undescribable nyebelinnya. Kalau kami mau cari makan keluar, ya harus pakai kendaraan. Secara tau sendiri posisi BSR yang nyempil kayak upil gitu? Hih!

Second, kendaraan yang diberlakukan setengah hati. Okelah, saya paham UGM pingin banget buat kampusnya jadi kampus biru. No polution allowed. Tapi ya mbok mikir gitu, kegiatan di kampus itu udah enggak kayak jaman SMP yang jam 5 udah bubar. Kami kadang – kadang bisa sampai jam 9 berkegiatan. Terus, dengan penerangan minim dan keamanan nggak jelas kita harus lewat scary-road menuju BSR itu dengan sepeda/jalan gituuuu? Oh my...... sekali lagi, kalau mau buat aturan mbok ya dilihat dulu aspek pendukung aturan itu gimana.

Third, wi-fi PHP. Kenapa? Soalnya di awal – awal semester kami dimanjakan dengan wi-fi yang aduhai free~ tapi tiba – tiba wifi gratis itu dicabut, inget banget waktu pas lg musim UTS semester 2 lagi hectic – hecticnya googling materi, wifi mati. Perfectly Kamp**t! -____- satu – satu langsung gedebukan nyari pulsa buat langganan internet.

Fourth, sarana – prasarana kurang mendukung. Sekali lagi ini berhubungan dengan letak BSR yang kayak upil tadi, yang bahlan none knows ada bangunan gede disitu. Ini sih saran, supaya BSR makin apik dan enggak dikutuk – kutuk mulu sama penghuninya hahaha.
Kantin : Haha sumpah kalau aku sama mayang sih bilangnya kantin terkutuk. Whyyyyy? Ah, bulan puasa enggak enak ngejelek – jelekin. rasakan aja sendiri. Soalnya baru bakal kerasa di akhir2...
Minimarket : barangnya mahal? Enggak sih, ini bukan masalah crucial, harganya masih normal menurutku, yang enggak normal itu JAM BUKANYA! LOL ajaib banget ini minimarket. Pas dilihat “buka” ditnggal nengok bentar bisa berubah jadi “tutup” *enggak se alay itu sih, Cuma mengibaratkan jam bukanya yg alay*
Laundry: hahahahahahaha ini yang salah juga di jam bukanya. Bayangkan ya ini laundry kalau enggak salah buka dari jam 09.00-10.00 dan 19.00-20.00. pokoknya kalau dijumlah sehari itu Cuma buka 2 jam aja gitu LOL!
Fotocopyan-yang-enggak-tau-nasibnya-gimana: penghuni di BSR itu 100% mahasiswa. Mahasiswa mana yang nggak butuh fotokopi dan print? Semua butuh paaak! Tragis banget, jadi di BSR itu ada ruangan buat fotokopi dan nge-print tapi enggak berpenghuni,kosong,mati,hampa,entah apa gunanya.
Tempat parkir : everybody knows we need this! Tapi sakkarepmu lah pak -_-

Fifth, pak-satpam-yang-suka-jalan-jalan-naik-ke-atas-pfft-abis. Sudah jelas bukan? Ini asrama putri, yang ada dibayangan saya yang semuanya itu perempuan no bapak – bapak allowed. Tapi ini enggak ya pak satpam seenak jidat naek-turun tanpa permisi melihat kita yang masih seksi-seksi pake tengti. Hahaha. Lain kali kalau pak satpam mau naik ada suaranya krincing2 gitu kek kayak di running man. LOL!


Itu 5 keluhan dari saya untuk BSR, evaluasi ini semata – mata untuk kemajuan BSR. Sungguh! Jangan buat para maba tertipu oleh buaian foto – foto di baliho saja pak~
Salam.

Bonus pict nih~ itu sih gambar promosi BSR, keren nggak? Haha


Nb: ini baru dorm-nya, belum dorm-mate. Next posting yaps.

Komentar

Postingan Populer