Bali in 12 hours.
Note: postingan ini merupakan postingan lanjutan dari trip
Banyuwangi-Situbondo
Yups! Sayang dong sudah sampai Banyuwangi enggak nyebrang ke
Bali? Dari Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk cukup bayar Rp 7.000,00 saja lho dengan
durasi kurang lebih 45 menit. Eits, tapi jangan dibayangkan kamu akan langsung
sampai “Bali” ketika turun di Gilimanuk. Orang-orang biasanya menyebut “Bali”
itu ada di daerah sekitar Denpasar. He he he.
Pergi ke Pulau Bali memang bukan yang pertama kali bagi
saya. Ya, tapi ini pertama kalinya saya solo travelling ke Bali (sebelumya
bersama rombongan bus sekolah, yang haqul kamu bakal sampai lokasi meskipun
ketiduran sepanjang perjalanan -_-)
Setelah naik kapal sampai di Pelabuhan Gilimanuk, saya
mencari bus yang menuju Denpasar (btw, saya sampai di Gilimanuk jam 22.00 WITA)
susah sekali mencari bus jam segitu. Tapi ya yang namanya nekad. Alhamdulillah,
dapet juga. Bus menuju Denpasar dan bayar Rp 45.000,00. Uhm, FYI bus jam segitu
dari Gilimanuk ke Denpasar isinya lelaki semua. Tidak recommend buat traveller
perempuan. Jadi, kalau kalian berniat ke Bali lewat Banyuwangi disarankan
nyebrang pagi aja guys.
Hmm, singkat cerita saya berhasil sampai Denpasar.
Memang benar kata orang semakin banyak teman yang kita
kenal, bantuan ketika kita membutuhkan (insyaAllah) juga semakin banyak.
Intinya, saya numpang tinggal di rumah teman saya yang asli
Bali. Sangat beruntung keluarganya menyambut saya dengan hangat!
Pagi harinya, saya diajak teman saya ini, Dinda, untuk
berkeliling-keliling di Bali. Meskipun tidak banyak destinasinya. Tapi, cukup
berkesan karena saya belum pernah ke lokasi itu.
Uluwatu Temple
dan Pantai Pandawa
Teman saya mengajak saya ke Uluwatu Temple sembari dia beribadah. Enggak rugi bangets!
Bagussssss view lautnya J
FYI, saat saya berlibur ke sana berasa bukan di Indonesia.
Banyak sekali turis asing yang sedang berlibur di sana. Mulai dari bahasa
inggris ala ala british sampai mandarin yang kagak saya pahami banyak
berseliweran.
Hati-hati di Uluwatu Temple banyak munyuk-munyuk ganas -_-
beberapa kali saya mendengar anak menangis karena bendanya diambil sama si
munyuk itu. Ha ha ha. Tapi sebenernya juga udah diperingatin sama petugas sih.
Info lagi nih, kalau mau masuk dearah ini, kalian harus menggunakan pakaian atau selendang seperti ini. Karena memang ini kawasan untuk sembahyang. Untung teman saya membawakan untuk saya, jadi gak perlu sewa! Kalau tidak salah, di sini tidak ada HTM-nya, hanya bayar parkir dan sewa pakaian/selendang.
Saya dan teman saya, Dinda.
Pantai Pandawa
Pantai ini kata teman saya sih baru. Tapi, ya memang terlihat
sih banyak pembangunan yang sedang berjalan. Sesuai dengan namanya ya, Pandawa.
Terdapat patung-patung tokoh pandawa di pantai ini. So nice!
They were a awesome-lovely-couple who helped me a lot!
Bahkan mereka berusaha mencarikan saya makanan halal selama di Bali :"
Langgeng ya Dinda dan Gede!
Pasir putih dan laut bening. Di sana banyak juga permainan-permainan seperti di Nusa Dua :)
Overall, Pantai Pandawa ini bagus sih, cuma sedikit kotor (apa mungkin masih tahap pembangunan?) dan pengunjungnya cukup ramai (apalagi sekarang ya?)
Penilaian saya tentang pantai bagus semakin meningkat semenjak mengenal pantai di Indonesia bagian Timur, indah tak tertandingi. Oke. Sip. He.
Tapi yang saya rada enggak sreg adalah.... banyak
anjing-anjing berkeliaran di pantai ini -_- eheeee
Saya bermain-main di Pulau Dewata ini dari pagi-sore. Setelah itu, malamnya saya kembali lagi ke Banyuwangi. Ya, untuk kembali ke Jogja :"
Komentar
Posting Komentar