Avengers: Infinity War (2018); This What I Get
I do really appreciate Russo Brothers and all the people behind this
movie. They did really well, so I wouldn’t do any review that contain a
spoiling context.
I just want to share my personal impressions that I get after leaving
the cinema.
Mahakarya Marvel Cinematic Universe
yang satu ini memang sangat ditunggu-tunggu, di mana kita akan disuguhkan “the
real villain” di Marvel Cinematic Universe (MCU). Siapa lagi kalau bukan Thanos
(Oke, ini semua orang sudah tahu, so this isn’t spoiling context).
Sesuai judul yang tertulis “This
Is What I get”
Yes, I admit it that I cried in studio and this was so rare. Crying in
action superhero movie? Yeah, seriously guys.
Film Marvel kali ini saya akui cukup berbeda dari film-film sebelumnya. Dari film ini, saya banyak melakukan
refleksi diri, karena memang film ini banyak sekali konflik emosional yang
terjadi. Film ini mengajarkan saya untuk melihat dari sudut pandang kehidupan
yang berbeda.
***
Saya percaya, tidak ada orang
jahat di bumi ini. Setiap orang pasti ingin memberikan yang terbaik dan
melakukan kebaikan kepada sesama. Hanya saja, cara yang dilakukan biasanya
salah. Sehingga, yang terlihat adalah perilaku kejahatannya saja.
We often see the behavior, but we never see the intention. Right?
Berhubung saya anak psikologi,
saya melihat “nilai” yang dapat saya ambil dari film ini sungguh relevan dengan
kehidupan manusia. Jadi, setelah meninggalkan bioskop dengan banyak teka-teki
Marvel di kepala,
“Apa saya masih termasuk salah satu orang yang menilai orang
dari luarnya saja ya?”
Memahami satu sama lain, bukan
hanya di mulut saja.
“Iya aku paham kok”
Namun setelah itu berlalu.
Pernah kan?
Entah kita yang memang lagi tidak
mood untuk mendengar penjelasan orang
atau kita yang sudah terlanjur negative
thinking sama orang tersebut. Kalau dipikir lagi, justru kita yang
berperilaku jahat. Menutup telinga dan hanya melihat ke satu kenyataan yang
terlihat oleh kita saja. Hmmm.
Berbagi refleksi diri bukan
berarti menggurui kok, sama-sama memperbaiki kan lebih baik.
Yak itulah “This Is What I Get” ;
simple? Iya, tapi apa gampang dilakukan? Jelas butuh proses J
***
Sungguh film ini dikemas dengan
realistis dan penuh konten emosional, sehingga orang-orang tidak hanya pulang
dengan cerita Marvel saja tapi juga “makna”.
Penilaian 9,2/10
Note:
Hargailah karya orang lain teman-teman,
we knew that this a highly cost movie.
Jangan cuma bisa nunggu bajakannya aja lah. Menurut saya sih, nonton bajakan itu
intensi dan perilaku yang sama-sama tidak baik. He he he.
Komentar
Posting Komentar