너의 결혼식 | On Your Wedding Day (2018): Perjalanan Panjang Cinta Pertama

 


"Aku hanya butuh 3 detik untuk jatuh cinta" - Hwan Seung-hee

SPOILER ALERT!!! 

Title          너의 결혼식 (On Your Wedding Day)

Director    Lee Seok-geun

Writer      : Lee Seok-geun

Producer  : Cha Sang-min

Starring    :

Park Bo-young as Hwan Seung-hee

Kim Young-kwang as Hwang Woo-yeon

Sinopsis: 

Seorang pria bernama Hwang Woo-yeon menerima undangan pernikahan dari cinta pertamanya, Hwan Seung-hee, yang dia temui di sekolah menengah atas. Woo-yeon mengenang semua kesulitan yang dia lalui untuk bersama Seung-hee selama rentang tahun mulai dari masa muda, dan bagaimana mereka mengalami pasang surut dalam hidup mereka bersama. Dia akhirnya pergi ke pernikahannya, dan berterima kasih padanya karena telah menjadi bintang yang bersinar dalam hidupnya dan dia berterima kasih atas dukungannya yang membutuhkan. 

Trailer.... 


Dari sinopsis dan trailer di atas, kita sudah bisa membayangkan kan kalau film ini penuh dengan nuansa komedi dan romansa dari masa remaja hingga dewasa. Kesan yang saya dapatkan setelah menyelesaikan film ini adalah: hiburan ringan yang mengandung pesan berat :") 

Setelah sekian lama tidak menulis blog post tentang #MovieReview, tapi hari ini setelah menyelesaikan nonton film ini entah kenapa naluri tergerak untuk menuliskan review. Why? I think, I feel so into this story line. Kisah cinta memang tak pernah bosan untuk diangkat ke layar lebar apalagi kisah sederhana berbaur romansa komedi dengan latar cerita di masa SMA, tentu tidak pernah gagal untuk menghibur. Hehe :) Dari segi alur pun film ini memiliki alur yang sangat menarik karena dipaparkan dengan alur yang maju-mundur. Jadi, kita diajak untuk melihat adegan-adegan di balik sebuah kejadian konyol. Hahaha, I love that!  

Pada film ini karakter Hwang Seung-hee, perempuan cantik berbadan mungil dengan ambisi yang kuat. Di balik kuatnya karakter Seung-hee, ia memiliki background keluarga yang juga berat karena orang tuanya yang kerap bertengkar. Hwang Woo-yeon, selayaknya bocah rebel yang hobi berbuat onar di sekolah, tetapi sebenarnya ia hanya laki-laki polos yang selalu jujur & tulus dengan perasaannya. Woo-yeon memang jatuh hati pada pandangan pertama dengan Seung-hee, tetapi semakin dalam ketika mereka menghabiskan waktu bersamanya. Woo-yeon selalu jujur dan terang-terangan mengungkapkan rasa sukanya kepada Seung-hee. Seung-hee selalu menjadi obsesi bagi Woo-yeon untuk mencapai suatu cita-cita dalam hidupnya. Beda dengan Woo-yeon, Seung-hee membutuhkan waktu lama untuk menyadari ketulusan Woo-yeon dan jatuh hati padanya. Mereka akhirnya memutuskan untuk menjalani hubungan romantis selayaknya laki-laki & perempuan, bukan sekedar teman dekat. Sampai pada akhirnya, ada kesalahan yang dilakukan Woo-yeon hingga mengharuskan mereka berdua berpisah. Sebuah perpisahan dengan penuh kedewasaan. 

Saya tentu tidak akan menilai dari sikap kedua karakter utama film ini, mana yang benar, mana yang salah. Tapi yang saya soroti adalah logic yang tegas dari sosok Hwan Seung-hee dan bijaksananya Hwang Woo-yeon. Satu kata dari Hwan Seung-hee yang paling saya ingat "Aku ingin menghentikan semuanya sekarang daripada harus menyesal nanti", Seung-hee memiliki pengalaman buruk dengan Ayahnya yang selalu menyalahkan Ibunya ketika ada permasalahan dalam rumah tangga mereka. Seung-hee merasakan Woo-yeon akan memiliki pemikiran serupa (kilas balik, Woo-yeon pernah terluka karena menyelamatkan Seung-hee hingga membuatnya tidak bisa lulus beberapa ujian fisik sebagai guru olahraga dan sulit mencari kerja). 

Saya suka bagaimana penulis memberikan karakter penokohan yang kuat, Seung-hee yang tegas dan Woo-yeon yang konyol dan lebih emosional. Seung-hee dengan keputusannya yang bulat untuk berpisah, Woo-yeon yang masih emosional mencoba sok tegar tetapi akhirnya ia bisa bijaksana menghadapi kenyataan. 

Sad ending? Nope, I dont think so. Seung-hee & Woo-yeon meskipun menghabiskan masa-masa manis bersama tetapi harus berpisah bukan berarti sad ending, dong. Mereka berpisah dengan baik-baik, saling mengucapkan terima kasih, untuk mencapai impian masing-masing.

Lesson that I learned, you can get obsessed and be ambitious but first of all you have to know your ultimate goals and know your timing. So, when you lose your grip you can still climb up :)

Life doesn't ended when you failed your first attempt :) 

There's no called "wasting time" in waiting if you enjoy it as a moment :)

첫사랑의 전사들의 정신, 당신은 여전히 ​​나아갈 수 있습니다!


Why I wrote this huh? 

We tend to respond something that have real connection to us :) People often said, most first love will remain to be a memory.    

Komentar

Postingan Populer